SHARING KEUANGAN SYARIAH

Tuesday, December 4, 2018

BANK UMUM BERDASARKAN KEGIATAN USAHA (BUKU BANK)




           Image result for Gambar Perbankan di indonesia
                                 




BANK UMUM BERDASARKAN KEGIATAN USAHA
(BUKU)



Apa itu BUKU Bank?

BUKU ini adalah singkatan dari Bank Umum Kegiatan Usaha. BUKU ini merupakan tingkat kelompok dari perusahaan perbankan berdasarkan jumlah modal intinya.
Setiap Bank baik Bank Umum maupun Bank Syariah, dalam operasionalnya harus memiliki modal yang disebut dengan Modal Inti. Modal Inti ini terdiri dari modal yang disetor ditambah keuntungan yang diperoleh Bank setelah dipotong pajak.

Mengapa Modal Inti ini Penting?
Modal inti ini penting karena menyangkut tingkat keamanan dan kekuatan bank dalam menghadapi risiko operasional. Dengan kata lain, semakin besar Modal Inti maka semakin aman dana nasabah yang disimpan di dalam Bank.
Perbedaan jumlah modal inti inilah yang menentukan perbedaan kategori BUKU bank tersebut.
Sejak 2012, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan aturan tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank.

Kategori Bank Menurut Kelas BUKU
Menurut peraturan Bank Indonesia, usaha perbankan konvensional dikelompokkan menjadi 4 kelas BUKU. Peraturan ini mengelompokkan Bank ke dalam 4 kategori BUKU.

Pengertian BUKU berdasarkan POJK Nomor 6/POJK.03/2016 :
Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha, yang selanjutnya disebut BUKU, adalah pengelompokan Bank berdasarkan Kegiatan Usaha yang disesuaikan dengan Modal Inti yang dimiliki.
Saat ini, Bank terbagi ke dalam 4 (empat) kategori BUKU, yaitu:
    BUKU 1 adalah Bank dengan Modal Inti < Rp1 triliun.
    BUKU 2 adalah Bank dengan Modal Inti antara Rp1 triliun – Rp5 triliun.
    BUKU 3 adalah Bank dengan Modal Inti antara Rp5 triliun – Rp30 triliun.
    BUKU 4 adalah Bank dengan Modal Inti >= Rp30 triliun.

Pengelompokan BUKU untuk unit usaha syariah didasarkan pada Modal Inti bank umum konvensional yang menjadi induknya.
Oleh karena itu, bisa kita katakan, bank dengan Modal Inti yang lebih besar relatif lebih aman dibandingkan dengan Bank dengan Modal Inti yang lebih kecil.

Cakupan Kegiatan Kategori BUKU Bank
Cakupan produk dan aktivitas yang dapat dilakukan oleh masing-masing kategori BUKU juga berbeda:

#1 Bank BUKU 1
Bank BUKU 1 hanya dapat melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar dalam Rupiah.
Kegiatan pembiayaan perdagangan, kegiatan sistem pembayaran, dan e-banking yang diperbolehkan pun masih sangat terbatas. Bank ini juga memiliki kegiatan transaksi valuta asing paling kecil sebagai pedagang valuta asing.

#2 Bank BUKU 2
Bank BUKU 2 bisa melakukan seluruh kegiatan produk atau aktivitas Bank BUKU 1 secara lebih luas. Selain itu, bank BUKU 2 juga sudah dapat melakukan kegiatan treasury yang terbatas, mencakup spot dan derivatif. Bank kategori ini juga sudah dapat melakukan penyertaan 15% pada lembaga keuangan dalam negeri.

#3 Bank BUKU 3
Bank BUKU 3 bisa melakukan seluruh kegiatan produk atau aktivitas Bank BUKU 2 secara lebih luas.

#4 Bank BUKU 4
Bank BUKU 4 bisa melakukan seluruh kegiatan produk atau aktivitas Bank BUKU 3.
Selain itu, bank BUKU 4 juga dapat melakukan penyertaan sebesar 35% pada lembaga keuangan di dalam dan luar negeri dengan cakupan wilayah international worldwide.
Selain cakupan produk dan aktivitas, masing-masing kategori BUKU juga dibedakan dari target penyaluran kredit atau pembiayaan produktif kepada UMKM dengan ketentuan sebagai berikut:
    Bank BUKU 1 paling rendah 55% dari total kredit atau pembiayaan
    Bank BUKU 2 paling rendah 60% dari total kredit atau pembiayaan
    Bank BUKU 3 paling rendah 65% dari total kredit atau pembiayaan
    Bank BUKU 4 paling rendah 70% dari total kredit atau pembiayaan
Selain itu, bank BUKU 3 juga sudah dapat melakukan penyertaan 25% pada lembaga keuangan di dalam dan luar negeri terbatas di kawasan Asia.

BANK UMUM KONVENSIONAL
Kegiatan Usaha yang dilakukan bank umum konvensional dikelompokkan:
a.        penghimpunan dana;
b.        penyaluran dana;
c.         pembiayaan perdagangan (trade finance);
d.        kegiatan treasury;
e.        kegiatan dalam valuta asing;
f.          kegiatan keagenan dan kerjasama;
g.        kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking;
h.        kegiatan penyertaan modal :
a.      BUKU 2 paling tinggi sebesar 15% (lima belas persen) dari modal Bank;
b.      BUKU 3 paling tinggi sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari modal Bank;
c.       BUKU 4 paling tinggi sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari modal Bank.
Bagi bank umum konvensional yang melakukan penyertaan modal kepada bank umum syariah paling rendah 5% (lima persen) dari modal bank umum konvensional, batasan penyertaan modal pada BUKU 2 dan BUKU 3 menjadi:

a.    BUKU 2 menjadi paling tinggi sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal bank umum konvensional;
b.    BUKU 3 menjadi paling tinggi sebesar 30% (tiga puluh persen) dari modal bank umum konvensional.
i.         kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit;
j.         jasa lainnya; dan
k.     kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Kegiatan Usaha bank umum konvensional yang dapat dilakukan pada masing-masing BUKU ditetapkan :

a.    BUKU 1 hanya dapat melakukan:
1.    Kegiatan Usaha dalam Rupiah yang meliputi:
a)   kegiatan penghimpunan dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar;
b)   kegiatan penyaluran dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar;
c)    kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance);
d)   kegiatan dengan cakupan terbatas untuk keagenan dan kerjasama;
e)   kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking dengan cakupan terbatas;
f)     kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit; dan
g)   jasa lainnya;
2.    kegiatan sebagai pedagang valuta asing; dan
3.    kegiatan lainnya yang digolongkan sebagai produk atau aktivitas dasar dalam Rupiah yang lazim dilakukan oleh Bank dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

b.   BUKU 2 dapat melakukan:
1.    Kegiatan Usaha dalam Rupiah dan valuta asing:
a)   kegiatan penghimpunan dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1;
b)   kegiatan penyaluran dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas;
c)    kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance);
d)   kegiatan treasury secara terbatas; dan
e)   jasa lainnya;
2.    Kegiatan Usaha sebagaimana pada BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas untuk:
a)   keagenan dan kerjasama; dan
b)   kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking;
3.    Kegiatan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia;
4.    kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit; dan
     5.    kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan  
perundang-undangan;
c.    BUKU 3 dapat melakukan : seluruh Kegiatan Usaha baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau di luar negeri terbatas pada wilayah regional Asia;

d.   BUKU 4 dapat melakukan : seluruh Kegiatan Usaha baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau seluruh wilayah di luar negeri dengan jumlah lebih besar dari BUKU 3.
Pentingnya Kategori BUKU Bagi Bank
Perusahaan perbankan biasanya cenderung ingin perusahaannya masuk dalam kategori BUKU yang lebih tinggi. Seperti yang sudah dibahas di atas, dalam setiap tingkatan BUKU terdapat cakupan usaha yang berbeda-beda.
Tentu saja tingkatan BUKU yang lebih tinggi, perusahaan perbankan tersebut akan mendapatkan ijin dari Bank Indonesia untuk melakukan cakupan usaha yang lebih luas.
Naiknya BUKU dari perusahaan bank memberikan sentimen positif kepada harga sahamnya.
Dengan naiknya BUKU, semakin luas cakupan usahanya, bank tersebut juga berpotensi menambah penghasilannya.

BANK UMUM SYARIAH
Kegiatan Usaha yang dilakukan bank umum syariah dan unit usaha syariah dikelompokkan:
a.      penghimpunan dana;
b.      penyaluran dana;
c.       pembiayaan perdagangan (trade finance);
d.      kegiatan treasury;
e.      kegiatan dalam valuta asing;
f.        kegiatan keagenan dan kerjasama;
g.      kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking;
h.      kegiatan penyertaan modal;
i.        kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan pembiayaan;
j.        jasa lainnya; dan
k.       kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan Usaha bank umum syariah dan unit usaha syariah yang dapat dilakukan pada masing-masing BUKU ditetapkan:

a.    BUKU 1 hanya dapat melakukan:
1.      Kegiatan Usaha dalam Rupiah yang meliputi:
a)      kegiatan penghimpunan dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar;
b)      kegiatan penyaluran dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar;
c)      kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance);
d)      kegiatan dengan cakupan terbatas untuk keagenan dan kerjasama;
e)      kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking dengan cakupan terbatas;
f)       kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan pembiayaan; dan
g)      jasa lainnya;
2.      kegiatan sebagai pedagang valuta asing; dan
3.    kegiatan lainnya yang digolongkan sebagai produk atau aktivitas dasar dalam Rupiah yang lazim dilakukan oleh Bank yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan.

b.   BUKU 2 dapat melakukan:
1.      Kegiatan Usaha dalam Rupiah dan valuta asing:
a)        kegiatan penghimpunan dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1;
b)        kegiatan penyaluran dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas;
c)        kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance);
d)        kegiatan treasury secara terbatas; dan
e)        jasa lainnya;
2.      Kegiatan Usaha sebagaimana pada BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas untuk:
a)        keagenan dan kerjasama; dan
b)        kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking;
3.      kegiatan penyertaan modal pada lembaga keuangan syariah di Indonesia;
4.      kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan pembiayaan; dan
5.      kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan;

c.       BUKU 3 dapat melakukan : seluruh Kegiatan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan syariah di Indonesia dan/atau di luar negeri terbatas pada wilayah regional Asia;

d.      BUKU 4 dapat melakukan : seluruh Kegiatan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan syariah di Indonesia dan/atau seluruh wilayah di luar negeri dengan jumlah lebih besar dari BUKU 3.

Kewajiban Penyaluran Kredit atau Pembiayaan Kepada Usaha Produktif
Bank pada masing-masing BUKU wajib menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada usaha produktif dengan ketentuan:
a.    paling rendah 55% (lima puluh lima persen) dari total kredit atau pembiayaan, bagi BUKU 1;
b.    paling rendah 60% (enam puluh persen) dari total kredit atau pembiayaan, bagi BUKU 2;
c.    paling rendah 65% (enam puluh lima persen) dari total kredit atau pembiayaan, bagi BUKU   3; dan
d.    paling rendah 70% (tujuh puluh persen) dari total kredit atau pembiayaan, bagi BUKU 4.

Ketentuan lainnya :

1.    Kewajiban penyaluran kredit atau pembiayaan kepada usaha produktif tidak berlaku bagi Bank yang memfokuskan pada kegiatan penyaluran kredit atau pembiayaan kepemilikan rumah untuk kepentingan rakyat dengan jumlah penyaluran kredit atau pembiayaan kepemilikan rumah paling rendah sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari total kredit atau pembiayaan Bank.
2.    Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas tidak mengurangi kewajiban Bank untuk menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam persentase tertentu sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai pemberian kredit atau pembiayaan UMKM.
3.    Dalam hal penyaluran kredit atau pembiayaan bagi Bank yang memfokuskan pada penyaluran kredit atau pembiayaan kepemilikan rumah menjadi kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen), Bank wajib menyampaikan rencana tindak (action plan) untuk pemenuhan kembali penyaluran kredit atau pembiayaan kepemilikan rumah sesuai ketentuan di atas.

BANK BUKU 1

1.      Bank BPD Sulawesi Tengah
2.      Bank BPD Sulawesi Tenggara
3.      Bank Metro Express
4.      Bank Windu Kentjana
5.      Bank Yudha Bhakti
6.      Bank Antar Daerah

BANK BUKU 2
1.      Bank Oke Indonesia
1,022,046
2.      Bank of India Indonesia
1,047,651
3.      Bank MNC Internasional
1,083,832
4.      Bank Nusantara Parahyangan
1,085,868
5.      Bank Ganesha
1,098,871
6.      Bank Maspion
1,113,952
7.      Bank Mayora
1,118,887
8.      Bank Mega Syariah
1,165,912
9.      Bank Ina Perdana
1,169,229
10.  Bank BPD Sulawesi Utara
1,216,038
11.  Bank Sahabat Sampoerna
1,230,831
12.  Bank Capital
1,241,768
13.  Bank SBI Indonesia
1,247,982
14.  Bank BPD Jambi
1,251,442
15.  Bank Jasa Jakarta
1,267,808
16.  Bank BPD NTB
1,294,710
17.  Bank BPD DIY
1,304,871
18.  Bank NationalNobu
1,327,866
19.  Bank Index Selindo
1,330,936
20.  Bank J Trust Indonesia
1,350,554
21.  Bank Bumi Artha
1,351,780
22.  Bank Multiarta Sentosa
1,382,735
23.  Bank BPD Kalteng
1,428,005
24.  Bank Mandiri Taspen Pos
1,482,064
25.  Bank BPD Kalsel
1,601,448
26.  Bank BPD NTT
1,654,411
27.  Rabo Bank Internasional Indonesia
1,690,668
28.  Bank Resona Perdania
1,885,759
29.  Bank Aceh
1,961,521
30.  Bank CCB Indonesia
2,021,783
31.  Bank BPD Kalbar
2,100,593
32.  Bank BPD Sulselbar
2,178,650
33.  Bank BPD Papua
2,216,963
34.  Bank BTPN Syariah
2,364,080
35.  Bank Victoria
2,408,204
36.  Bank BPD Sumbar
2,451,200
37.  Bank BPD Riau Kepri
2,534,349
38.  Bank BPD Bali
2,595,668
39.  Bank CTBC Indonesia
2,603,440
40.  Bank BPD Sumsel Babel
2,614,468
41.  Bank BPD Sumut
2,955,279
42.  Bank Mestika
2,998,884
43.  Bank BRI Agroniaga
3,128,654
44.  Bank BNP Paribas Indonesia
3,148,888
45.  Bank Commonwealth
3,394,487
46.  Bank QNB Indonesia
3,433,561
47.  Bank BRI Syariah
3,462,757
48.  Bank Artha Graha Internasional
3,722,329
49.  Bank BNI Syariah
3,820,204
50.  Bank Muamalat Indonesia
3,935,626
51.  Bank BPD Kaltim
3,952,099
52.  Bank Woori Saudara
4,101,355
53.  Bank Shinhan Indonesia
4,209,681
54.  Bank Sinarmas
4,631,262

BANK BUKU 3
1.      Bank ICBC Indonesia                                       5,367,304
2.      Bank Bukopin                                                  5,416,502
3.      Bank BPD Jateng                                             5,444,992
4.      Bank KEB Hana Indonesia                               6,022,593
5.      Bank Mayapada                                              6,619,635
6.      Bank BPD Jatim                                              6,688,465
7.      Bank Syariah Mandiri                                     7,101,910
8.      Bank ANZ Indonesia                                        7,274,881
9.      Bank DKI                                                          7,375,079
10.  Bank DBS Indonesia                                        7,680,383
11.  Bank BPD Jabar dan Banten                           7,940,801
12.  Bank Mizuho Indonesia                                   8,000,354
13.  Bank Sumitomo Mitsui                                   8,029,725
14.  Bank UOB Indonesia                                       11,064,874
15.  Bank Mega                                                      11,554,743
16.  Bank BTPN                                                      13,995,634
17.  Bank HSBC Indonesia                                      14,980,112
18.  Bank Permata                                                 16,170,834
19.  Bank Maybank Indonesia                                17,072,555
20.  Bank BTN                                                        18,324,024
21.  Bank OCBC NISP                                             21,877,019
22.  Bank Danamon                                               27,176,417
23.  Bank Panin                                                      29,708,462

BANK BUKU 4
1.      Mandiri           84,42
2.      BRI                 82,10
3.      BCA               66,7
4.      BNI                49,07
5.      CIMB NIaga  31,26

No comments:

Post a Comment